Akhirnya kesampaian lagi ke Kawah Ratu, memang harus disuruh sedikit lebih sabar. Seperti biasa setiap ada long weekend rasanya kurang pas kalau tidak di isi dengan jalan-jalan. Awalnya longweekend 22 September ini saya dan teman-teman sudah merencanakan trip ke Gede Pangrango sekali jalan, namun karna satu dan lain hal akhirnya diputuskan untuk ke Kawah Ratu di Gunung Salak.
Ini untuk ke-tiga kalinya saya ke Salak dan ke-2 kalinya sampai ke kawah ratu, entah kenapa selau ingin kembali lagi dan lagi ke tempat ini. Perjalanan kali ini sengaja tanpa banyak persiapan, pingin sekali-sekali tidak repot masak-masak digunung dan sesuai rencana kita ke kawah ratunya tek tok sehari jalan, urusan tidur dan masak memasak di basecamp aja hehe
Jumat Pukul 19.00 WIB kumpul di Apartemen saya sebagai meeting point, seperti biasa estimasi waktu berangkat yang seharusnya jam 9 namun karena semua tim doyan telat jadilah berangkat tengah malam sekitar jam 23.00. Dari Salemba ke Pasir Reungit sekitar 3 Jam perjalanan menggunakan mobil pribadi. Karena memang tema trip kali ini bukan ala-ala backpacker jadi tidak perlu repot lagi mengururs transportasi. Setelah sampai Pasir Reungit kami istirahat sebentar di warung mang koko. Cukup dingin tidur di teras warung yang depannya terbuka dan Cuma bermodalkan sleeping bag.
Jam 6 pagi bangun dan segera sarapan serta mempersiapkan segala keperluan untuk naik. Untuk sarapan dan makan siang kamipun tidak masak, namun semuanya beli di warung hehe
Ready to go |
Jam 6 pagi bangun dan segera sarapan serta mempersiapkan segala keperluan untuk naik. Untuk sarapan dan makan siang kamipun tidak masak, namun semuanya beli di warung hehe
Warung Mang Koko |
Sesuai estimasi keberangkatan jam 9 pagi kami memulai perjalanan dengan mengurus simaksi terlebih dahulu. Untuk simaksi per orang Rp. 15.000 dengan catatan hanya sekitar 5 jam atau paling telat magrib sudah harus di basecamp, kalau ingin bermalam harganya beda lagi. Nah yang menarik di gunung salak jalur pasir reungit ini adalah terdapat banyak air terjun. Salah satunya adalah curug buluh, sebelum berangkat kami sempat mampir sebentar untuk cek lokasi.
Dari basecamp jalurnya masih enak, tidak terlalu menanjak. Dibutuhkan waktu kurang lebih satu jam menuju HM 75. Nah disini ada lapangan yang bisa dipakai untuk area camping.
Sebelumnya, ke Kawah Ratu saya bermalam di Cigamea karna disini ada sungai dan cukup dekat menuju kawah ratu. Jadi lokasi ini sangat cocok untuk bermalam. Penanda kalau jalur yang dilewati benar adalah, sekitar 30 menit dr HM 75 kita akan melewati jalur yang menyusuri sungai.
Di Cigamea bau belerang sudah sangat menyengat karena memang dekat dengan kawah mati. Sekitar 15 Menit menuju kawah mati. Spotnya juga lumayan bagus untuk berfoto.
Kawah mati – Kawah Ratu 30 Menit
Dari kawah mati ke kawah ratu cukup memakan waktu karna melewati jalur belerang yang lumayan bahaya, setelah melewati kawah mati kita akan melewati beberapa tanjakan dan lembahan hingga akhirnya sampai di Kawah Ratu.
Setelah puas berfoto-foto, sekitar jam 13.30 kamu turun, tidak dianjurkan berlama-lama dikawah karena bau belerangnya msih sangat kuat.
Curug Buluh
Curug Buluh
Perjalanan turun dari Kawah sampai basecamp tidak jauh beda dengan perjalanan naik, karena jalurnya tidak terlalu terjal sehingga untuk turun pun juga memakan waktu. Sebelum sampai di basecamp kami memutuskan untuk main air di air terjun yang dikenal dengan curug buluh. Nah disini terdapat 2 air terjun, namun tidak banyak orang yang tahu karena air terjun kedua mengharuskan kita untuk menanjak lagi sekitar 10 menit. Namun setelah sampai sana rasa capek terbayarkan karena air terjun yang sepi dan masih bersih.
Till Another Trip Jalan-Jalan Bro Team :)
Gunung Salak, 22-23 September 2017
No comments:
Post a Comment