Hari kedua di Korea Selatan, saya
sudah cukup menyesuakan diri. Saya memang seringkali bermasalah dengan cuaca
dingin. Untungnya Korea Selatan baru memasuki musim gugur jadi cuaca pagipun
belum terlalu dingin. Setelah hari pertama mengunjungi pulau, hari kedua
agendanya adalah trip ke Mount Seorak. Hanya dibutuhkan sekitar 30 menit menuju
Mount Seorak dari resort tempat kami menginap.
Mount Seorak yang dalam Bahasa
korea disebut Seolsan yang berarti gunung salju. Karena memang Mount Seorak
terletak di ketinggian dan disaat musim dingin seluruh bagian gunung tersebut
ditutupi salju. Musim dingin di Mount Seorak-pun sebulan lebih cepat dan
sebulan lebih lama dari kota Seoul. Di Seoul musim dingin berkisar dari
Desember sampai Februari, sedangkan di Mount Seorak musim dingin sudah dimulai
dari Bulan November dan berakhir di Bulan Maret.
Welcome to Mount Seorak
Untuk naik ke Peak of the
mountain kita mesti menggunakan cable car.
Wow, that’s amazing dan sayapun
awalnya sedikit takut. Sebelum ke cable
car station kita lebih dulu diajak mengunjungi Shinheungsa Temple yang
disana terdapat Golden Bronze Big Buddha Statue. Penduduk Korea sendiri
mayoritas tidak mempunyai agama. Sisanya Buddha sebagai agama paling banyak,
Christian dan juga beberapa menganut Islam.
Shinheungsa Temple
Setelah cukup foto-foto di kuil
perjalanan dilanjutkan menuju cable car
station. Disarankan kalau pergi dengan rombongan untuk reserve dulu tiket cable carnya
karena kalau berakhir pekan di Mount Seorak antrian untuk naik cable car cukup
ramai. Salah satu tour leader local kami juga mengatakan dia pernah mengantri
sekitar 2-4 jam untuk meniki cable car. Untunglah rombongan kami sudah
me-reserve jauh hari jadi tidak perlu mengantri lagi.
Nah, naik cable car ini juga cukup membuat saya merinding. Bayangkan, kita
menaiki sebuah kendaraan kaca yang jalurnya menggunakan tali untuk menaiki
puncak dengan kemiringan sekitar 30 derajat. Walaupun Cuma lima menit namun
cukup memacu adrenaline. Kapasitasnya
bisa memuat sekitar 50 – 60 orang.
Cable Car
Setelah sampai di Gunungnya, kita
juga harus menanjak lagi sekitar 10 menit menuju puncak. Jangan khawatir,
disini disediakan tangga dan dipagari, jadi cukup aman untuk menuju puncak.
Untuk pemandangan diatas jangan ditanya. Saya seperti sedang berada di Swiss
(walaupun sebenarnya belum pernah ke Swiss). Puncak gunung ini sendiri adalah
batu-batu kapur. Duh, saat saya kesana musim gugur-pun sudah dingin apalagi pas
puncak in bersalju.
Mount Seorak
Satu lagi yang membuat saya impress dengan orang-orang Korea ini.
Mereka semua kuat-kuat jalan. Sepanjang jalan menuju puncak saya selalu
berpas-pasan dengan pasangan-pasangan lanjut usia, yang saya taksir umur mereka
sudah mencapai 60an.
Setelah puas di Mount Seorak
perjalanan dilanjutkan menuju kota Seoul yang berjarak sekitar 3 jam dari Mount
Seorak.
Bye Mount Seorak |
Soon on my Blog for another story on South Korea trip.
No comments:
Post a Comment