Seperti judul postingan, pendakian kali ini
sangat dramatis. Trip setahun sekali dengan geng Jalan-jalan bro seharusnya
berjalan dengan baik. Trip ini sudah direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya.
Sindoro, pelengkap ekspedisi yang dikenal dengan Triple S setelah sebelumnya
Sumbing dan Slamet sudah kami lengkapi. Terpilihlah bulan September karena
beberapa alasan, tanpa terpikirkan sebelumnya kalau bulan September ini adalah
puncaknya kemarau sehingga beberapa gunung rawan terbakar. Benar saja, 2 minggu
sebelum pendakian terdengar kabar kalau Gunung Sindoro kebakaran. Tiket kereta
sudah kami pesan, itinerary sudah lengkap dan pembagian tugas pun sudah lengkap
juga, boleh dibilang persiapan sudah 70%. Sayapun menghubungi beberapa temen
yang tau informasi gunung mana yang masih di buka. Pilihan yang memungkinkan
saat itu adalah Sumbing dan Lawu. Sialnya, 2 gunung itupun di tutup, walaupun
H-seminggu Lawu sudah dibuka tapi menurut kami masih agak riskan. Setelah
beberapa kali rapat via line (karena kesibukan masing2) dan sekali rapat di
rumah Aldo, akhirnya diputuskan untuk pindah ke Ciremai. Karena kami tidak
perlu mengubah jadwal kereta. Kereta yang kami naiki melewati st. Prujakan.
H-3 saatnya belanja dan distribusi logistic
pendakian. Semua berjalan lancar hingga akhirnya saat saya packing pada saat
H-1 pendakian salah satu teman saya Eny yang tinggal dekat basecamp Ciremai
mengabarkan bahwa dia melihat asap tebal di lereng gunung Ciremai, saat itu
juga dia menghampiri basecamp dan mengabarkan bahwa Ciremai kebakaran dan
ditutup sementara untuk kegiatan pandakian.
Sayapun langsung mengabarkan semua tim, sambil
menghubungi teman-teman saya yang ada di basecamp beberapa gunung. Akhirnya mau
tidak mau daripada gagal berangkat terpilihlah Prau yang kebetulan tidak
kebakaran dan letaknya tidak terlalu jauh dengan Sindoro. Kami memutuskan untuk
refund tiket kereta dan lebih memilih naik bus karena ternyata harga sewa elf
atau mobil dari stasiun pekalongan ke Wonosobo sangat tidak masuk akal.
Hari H salah satu teman saya Braska ke terminal
kampung rambutan untuk mencari bus, sedangkan saya dan Faiiq dan juga Tyo ke
stasiun senen untuk refund tiket. Barulah jam 4 sore di hari H keberangkatan
kami mendapatkan bus Murni Jaya yang berangkat sekitar jam 7.24 (seharusnya jam
7 karena sudah di dp jadi ditungguin) dari terminal Kampung Rambutan menuju
Wonosobo.
Terminal Kampung Rambutan, Jakarta – Terminal
Mendolo, Wonosobo (11 Jam)
Jam menunjukkan pukul 5.24 subuh, 11 jam pas
tanpa kurang dan lebih semenitpun sesuai perkiraan, bus yang kami tumpangi
mendarat di Wonosobo. Istirahat sejenak di terminal karena disana terdapat
warung yang punya ruangan untuk istirahat dan men-cas HP seperti di
basecamp.
Mendolo – Desa Patak Banteng Basecamp Gunung
Prau (2 Jam)
Setelah istirahat sejenak kami melanjutkan
perjalanan ke Desa Patak Banteng, salah satu BC Gunung Prau. Kami melilih lewat
Patak Banteng karena jalur tersebut yang paling umum dan banyak informasi yang
kami temukan di Google. Dari terminal Mendolo ke Desa Patak Banteng hanya
membutuhkan waktu 2 jam perjalanan menggunakan minibus, cukup tanya di terminal
karena bus ke Patak Banteng tidak terlalu banyak. Sampai di Patak Banteng kami
dibawa ke sebuah warung oleh supir busnya, lokasinya juga tidak begitu jauh
dari BC Gunung Prau.
Basecamp Gunung Prau Via Patak Banteng
Setelah makan siang dan re-packing kami memulai
perjalanan. Untuk naik ke Gunung Prau, seperti gunung-gunung pada umumnya kita
diharuskan dulu untuk registrasi di basecamp. Tiket masuk per orang dikenakan
Rp. 10,000,- ditambah dengan biaya kebersihan sebesar Rp. 5,000 per team. Dari
biaya tersebut kita mendapatkan masing-masing 1 tiket dan sebuah trash bag
untuk sampah agar dibawa turun.
Basecamp Prau – Pos 1 : 11.00 – 11.45 (45
Menit)
Perjalananpun dimulai dari basecamp. Di awal
perjalanan kita langsung disuguhi anak tangga yang lumayan banyak. Cukup bagus
untuk pemanasan. Setalah melewati anak tangga memasuki jalur jalanan tanah dan
sedikit berbatu. Jalannya masih agak sedikit landai. Disini saya sudah engap
karena sudah lama tidak melakukan pendakian, nafaspun sudah tidak seperti dulu
haha. Jalanan ini masih dilewati motor warga, disini pendaki disarankan agar
lebih berhati-hati karena motor warga yang lewat.
Pos 1 – Pos 2 : 12.50 – 12.35 (45 Menit)
Dari pos 1 menuju pos 2 sudah sedikit menanjak,
pemandangannya juga sudah terlihat jelas karena jalurnya punggungan terbuka.
Vegetasi masih berupa ladang penduduk. Tanda pos 2 ini adalah ketika kita sudah
mulai memasuki hutan.
Pos 2 – Pos 3 : 12:40 – 13.15 (35 Menit)
Dari pos 2 menuju pos 3 jalur sudah semakin
menanjak dan memasuki hutan. Lumayan bikin ngedrop. Karna saya naiknya di
puncaknya musim panas, jalur yang tadinya tanah menjadi berdebu jadi sangat
disarankan untuk memakai masker karena debunya bikin sesak nafas.
Pos 3 – Sunrise Camp 13.20 – 14.10 (40 Menit)
Nah yang paling mengesankan dari pendakian
Gunung Prau ini adalah dari pos 3 menuju sunrise camp. Setelah plang pos 3 kita
akan langsung menemui tanjakan yang kalau melihat tanjakannya kita harus
menenggak ke atas alias curam pisan euy. Disini lutut saya semakin sakit.
Padahal jarak dari pos 3 ini ke sunrise camp tidak sejauh jarak antara pos-pos
sebelumnya, namun karena tanjakannya ekstrim maka saya butuh waktu sekitar
kurang lebih 40 menit menuju sunrise camp. Hujanpun turun saat kami sampai di
sunrise camp.
Sunrise Camp – Puncak 2565 MDPL (5 Menit saja)
Surprise sekali ternyata dari sunrise camp
menuju puncak hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit. Kamipun tahunya ketika
bersiap-siap memasang tenda 2 orang teman saya mengecek sekitar untuk mencari
posisi mana yang enak untuk mendirikan tenda. Tak lama kemudian kami di panggil
dan ternyata tempat dia berdiri itu sudah plang yang menunjukkan puncak Gunung
Prau. What a surprise.
Sore di Gunung Prau ditutup dengan insiden
tangan Faaiq yang terkena golok.
Post berikutnya perjalanan turun dan melanjutkan pendakian menuju Puncak
Sikunir.
AJO_QQ poker
ReplyDeletekami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
di sini kami menyediakan 7 permainan dalam 1 aplikasi
- play aduQ
- bandar poker
- play bandarQ
- capsa sunsun
- play domino
- play poker
- sakong
di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
Permanent (acak) |
Whatshapp : +855969190856