Akhir tahun 2015 lalu, saya dan
teman-teman Jalan-jalan bro merencanakan trip ke Merbabu, tiket sudah di beli,
itinerary sudah fix namun tuhan berkata lain, Merbabu kebakaran dan H-2 sebelum
keberangkatan dapat kabar merbabu Fix di tutup jadilah trip beralih ke Gunung
Sumbing. Pertengahan tahun 2016 kembali kami merencanakan ke Merbabu, tanggal
sudah ditentukan, itinerary juga sudah fix namun kembali tuhan belum kasih izin
kami kesana karena saat beli tiket kereta ke semarang semua tiket yang kami
jadwalkan full booked, jadilah tripnya bergeser ke Gunung Slamet. Setelah
hampir 2 tahun menunggu untuk bertemu dengan si Cantik merbabu, akhirnya April
2017 semesta merestui.
Syukurlah, trip yang sudah
dinantikan ini berjalan seperti yang di harapkan dan apa yang kami temui disana
sangat melebihi harapan. Trip kali ini kami kedatangan 3 sahabat baru, Fajar,
Novel dan Rintus (Welcome to the Jungle, Bro!) jadilah total tim yang berangkat
10 orang.
Jakarta
22.00 stasiun pasar senen meeting
point untuk keberangkatan, kereta yang di jadwalkan berangkat jam 23.00
mengalami keterlambatan hingga baru jalan hampir jam 00.00 dan sampailah kami di semarang sekitar jam 6
pagi.
Basecamp
Dari semarang menuju basecamp
chuntel cukup menyewa elf, salah satu teman saya sudah berkoordinasi disana.
Perjalan menuju basecamp sekitar 2 jam. Setelah melakukan registrasi dan
sedikit stretching kami memulai
perjalanan sekitar 10.30 siang.
Basecamp-Pos Bayangan 1 (1 Jam)
Jalur masih bersahabat, tanjakan
dengan bonus di beberapa tempat. Di pos bayangan 1 ini terdapat shelter untuk
istirahat. Baru awal perjalanan sudah di guyur hujan, memang akhir-akhir ini
cuaca cukup ekstrim di beberapa tempat. Normalnya perjalanan 1 jam, namun
karena speed pendakian kami seperti biasa super santai jadi sampai di pos
bayangan 1 sekitar 1,5 jam perjalanan.
Pos Bayangan 1 – Pos Bayangan 2
(45 Menit)
Trek mulai sulit namun masih
beberapa bonus, tidak ada shelter di pos 1 view masih hutan. Jarak tempuh
sekitar 45 menit normalnya.
Pos Bayangan 2 – Pos 1 (1 jam)
Trek masih seperti sebelumnya,
namun di pos 1 view sudah mulai bagus. Di pos 1 kami istirahat makan dengan
bekal yang sudah di beli di basecamp.
Pos 1 – Pos 2 (2 Jam)
Dari pos 1 menuju pos 2 tim
terpisah menjadi 2, saya, Faaiq, Rintus dan Dira tertinggal di belakang karena
Faaiq dan Rintus mengalami kram. Trek menuju pos 2 sudah mulai ekstrim,
tanjakannya sudah mulai bikin sakit kaki. View hutan dan sedikit view terbuka.
Kami berempat baru sampai di pos 2 sekitar jam 6 sore. Normalnya pendakian
menuju pos 2 sekitar 2 jam perjalanan. Istirahat dan shalat sebentar di pos 2,
kamipun disuguhi senja dengan view 4 gunung (Sindoro, Sumbing, Ungaran, Andong)
dengan kabut2 tipis sedikit menutupi gunung tersebut. Di pos 2 ini juga
terdapat sumber air, turun sedikit ke kanan kea rah jurang dari pos 2.
Pos 2 – Pos 3 (2 Jam)
Nah, sepanjang perjalanan hari
itu menurut saya yang paling luar biasa adalah view dari pos 2 menuju pos 3.
Tranck menanjak melewati punggungan terbuka, sehingga kita dapat menyaksikan
view 4 gunung tadi lebih jelas lagi. Senja dari sini benar2 luar biasa. Gerimis
serta petir dan kilat yang menyambar dari arah pemancar, kanan jalur jurang
yang sangat terjal, dan fisik yang sudah mulai drop membuat perjalanan semakin
tersa berat namun terbayarkan dengan apa yang kami lihat saat itu. I couldn’t
describe how amazing the sky at that time. Sekitar satu jam melewati punggungan
terbuka, disini saya deg-degan karna petir terlihat sangat menyeramkan dan kami
sedang berada di jalur terbuka, dalam hati saya terus berdoa agar perjalanan
kami di mudahkan. Track setelah itu adalah lembahan, jalurnya cukup
membingungkan karena saat kami disana sudah gelap, hujan dan petunjuk jalan
kurang terlihat, berbekal head lamp dan feeling serta doa-doa akhirnya sekitar
jam 8 malam kami bermpat sampai di pos 3. Tenda sudah berdiri, saya dan Faaiq
yang bertanggung jawab untuk konsumsi kelompok melanjutkan tugas masak-memasak.
Selanjutnya, makan malam
haha-hihi lalu istirahat persiapan energy untuk pendakian hari berikutnya.
Merbabu,
April 21, 2017
To be Continued
No comments:
Post a Comment