Thursday, November 12, 2015

"3371 MDPL" Summit Attack Sumbing

Jam 3 subuh alarm menyala, saya yang selesai masak jam setengah dua dan sekitar jam 2 ada pendaki lain yang datang sedang mendirikan tenda cukup berisik membuat saya tidak bisa tidur. Dan hari ketigapun saya menanjak without any sleep!



Setelah proses pengumpulan nyawa dan beres-beres jam setengah 5 kamipun melanjutkan perjalanan ke tujuan terakhir. Puncak Gunung Sumbing 3371 MDPL. Seperti yang saya katakan sebelumnya, kali ini saya benar-benar harus sampai puncak. Walaupun sama sekali masih tidak menyangka, I’ve done this far. perjalanan menuju puncak sangat tricky. Bayangkan jalur batu, licin karena gerimis beserta kabut pagi, gelap dan engap membuat susah bernafas karena kabutnya, serta kedinginan karena suhu udara pagi di puncak gunung itu sama sekali tidak lucu.



Berjalan terseok-seok plus semangat dan tekat yang sama yaitu sampai puncak dengan selamat. Puncak gunung sumbing ini terdiri dari dua bagian. Puncak kawah dan puncak buntu. Puncak kawah ini merupakan titik tertingginya yaitu 3371 MDPL. Sekitar setengah jam menanjak dipertengahan nanti akan ada plang namanya tanah putih. Melihat plang tersebut tentu membuat semangat saya semakin tinggi. 

Perjalananpun terus dilanjutkan memanjat batu-batu licin. Dan akhirnya sampai lah pada pertigaan papan petunjuk. Dari sana kita bisa memilih puncak kawah atau ke puncak buntu. Kami memilih ke puncak kawah dengan melanjutkan perjalanan ke kanan.





Dari pertigaan plang itu untuk menuju puncak tidak lama. And finally we are on the top of Mount Sumbing 3371 MDPL. GUNUNG TERTINGGI KE-3 DI PULAU JAWA UNTUK PENDAKIAN SAYA YANG KE-3.








Puncak Kawah





Perjalanan turun

Well, perjalanan turunpun punya cerita tersendiri. Setelah selesai summit attack kita makan dan beres-beres lagi untuk pulang. Another torturing happen here, sesaat setelah membongkar tenda, alam kembali memusuhi kami. hujan pun turun dengan derasnya. Hari ketiga digunung tentu saja fisik sudah tidak seprima hari pertama. Kami semua sudah mulai tumbang satu persatu. Hujanpun masih terus turun namun kami tetap memaksakan turun mengejar kereta untuk pulang ke Jakarta. Perjalanan dari Watu Kotak menuju Pestan tidak selama menanjak. Saya dan Faiq turun duluan dan di pestan bertemu dengan pendaki lain yang sedang istirahat. Sambil menunggu teman-teman yang lain kamipun ngobrol-ngobrol dengan mereka. Ternyata rombongan pendaki ini naik dari jalur baru. Setelah berbagai pertimbangan dan menanyakan kondisi jalur baru kepada para pendaki tersebut kamipun memutuskan untuk turun dari jalur baru karena sangat menghindari turun melewati engkol-engkolan.

Nah jalur baru ini, tingkat kesulitannya beda lagi. Kalau di jalur lama medannya variatif tapi di jalur baru cuma ada satu medan, jalur tanah DAN SEMUANYA MENANJAK. Jalur yang boring sekali untuk naik namun berguna untuk turun karena kita bisa berlari atau sambil main perosotan.

Kesimpulannya jalur baru ini recommended untuk turun. Namun saking panjangnya jalur tersebut sayapun jenuh melihat turunan. Oh ya, katanya di jalur ini ada sungai di bawah sebelum pos  1 kalau kita dari basecamp.  Setelah turunan yang tidak ada habisnya, kondisi fisik yang sudah drop, hutan yang semakin gelap saya dan faiq berlari duluan mengejar aliran sungai. And well what did we get? Alirannya kering dan airnya coklat. Haripun semakin gelap, saya dan Faiq kembali berlari turun mengejar waktu untuk mencapai ladang penduduk. Nah, disini saya mendapat kejutan yang luar biasa. Tiba-tiba Faiq menyuruh saya berhenti and he said “Geb, liat deh, keluar hutan dan disambut beginian itu rasanya gimana?” sayapun berhenti dan melihat apa yang dimaksud. Dari depan persis terlihat gunung sindoro dengan gagahnya terselimuti awan dari pinggang kebawah. Dan persis di depan kaki tempat kami berdiri kabut seolah berada dibawah telapak kaki dan sayapun menyahut rasanya ingin berenang melihat awan dibawah kaki seperti lautan. I am not gonna share the picture in here, let me be selfish to just keep it only in my memory (padahal emang lupa foto saking merindingnya) Disekitar kamipun kabut-kabut tipis menyelimuti pohon-pohon dan ya kami telah sampai di ladang penduduk dan istirahat sebentar menunggu teman-teman yang lain.

Setelah semua lengkap perjalanan kembali dilanjutkan. Dari sepanjang jalur turun perjalanan terakhir ini menurut saya yang paling melelahkan. Melewati ladang-ladang penduduk dengan kondisi hari sudah gelap dan tenaga terkuras habis. Sempat berkali-kali terjatuh. Kurang lebih 2 jam menyusuri ladang hingga akhirnya sampailah kami kembali ke Basecamp dengan selamat.

Turun Dari Puncak





Sungguh perjalanan yang luar biasa.



Detail Perjalanan

Day 1-2
Jakarta – Pekalongan 23.00 – 04.30 
St. Pekalongan – Wonosobo (Basecamp Garung) 5 Jam 06.00 – 11.00
Basecamp Garung – Pos 1 Malim 15 Menit (Ojek) 14.15 – 14.30
Pos 1 Malim – Pos 2 Genus 1,5 Jam 14.30 – 16.00
Pos 2 Genus – Pos 3 Sedelupak Roto 2 Jam Lebih (Lewat Engkol-engkolan) 16. 00 – 18.15

Day 3
Pos 3 Sedelupak Roto – Pestan 1 Jam 13.00 – 14.00
Pestan – Pasar Watu 1 Jam 14.00 – 15.00
Pasar Watu – Watu Kotak 1 Jam 15.30 – 16.30

Day 4 Summit
Watu Kotak – Tanah Putih 1 Jam  04.30 – 05.30
Tanah Putih – Plang Pertigaan Puncak 30 Menit 05.30 – 06.00
Plang Pertigaan – Puncak 30 Menit 06.00 – 06.30

Note: Ini speed kita dibawah rata-rata karena memang sering break!

Untuk transport dari Pekalongan ke Wonosobo Bisa hubungi Mas Nedi 0857-4029-5111 Kemarin kita dapat mobilnya Avanza jadi padat sekali untuk 7 orang beserta carrier masing-masing dengan harga Rp. 500.000,- (Exc; Makan dan tips driver)

Transport dari Wonosobo ke Semarang (Kita pulang lewat semarang) bisa hubungi calya wisata 0856-0009-6011 dan 0852-0009-6334 mobilnya minibus bisa muat sampai 10 orang dengan harga Rp. 600.000,- (Exc: Makan dan Tips Driver)


Thanks to Aldo for indescribable journey, thanks to Faiq partner masak, partner turun dan berkali-kali direpotkan oleh saya haha thanks to mangku tyo semoga next trip beo lengkap, dan thanks to mellie dan dira kalian luar biasa. Dan makasih juga buat Resti, walaupun tidak jadi join tapi sudah sangat  membantu mencarikan kita mobil untuk pulang J


Travelled at November 4 – 8 2015.


2 comments: