Sunday, July 22, 2018

Unconditional Love

Cinta tanpa syarat itu memang nyata adanya. Disini saya akan bercerita tentang perjuangan sepasang Suami istri yang menginginkan kehidupan anaknya lebih baik daripada kehidupan mereka. Sang Suami hanya lulusan SMP, walaupun melanjutkan ke jenjang STM (Sekolah Teknik Menengah) namun Beliau tidak mendapatkan ijazah disana karena berhenti di tengah jalan. Beliau yang terlahir dari keluarga yang lumayan berada memutuskan untuk melanjutkan bengkel yang sudah berdiri semenjak beliau SMP. Tidak banyak protes dari Ayah beliau karena beliau merupakan anak laki-laki satu-satunya dari 10 bersaudara. Sang istri anak ke-4 dari 6 bersaudara yang terlahir dari keluarga pas-pasan. Beliau di sekolahkan tantenya sampai SMA namun tidak sampai lulus. Sama seperti sang Bapak, beliau juga hanya mempunyai Ijazah SMP. Singkat cerita, mereka memutuskan menikah. Pernikahan yang awalnya ditentang keluarga sang suami karena perbedaan latar belakang keluarga. Sang suami memutuskan untuk mengajak istrinya merantau ke Jakarta, melepas semua harta orangtuanya dan berjuang dari awal lagi dengan sang istri. Jadi supir angkot, supir taksi dan segala macam akhirnya dilakoni sang suami agar bisa menafkahi istri. 

Wednesday, July 18, 2018

Honeymoon Part 1 Let’s Get Lost di Lembah Salak


Sesuai judul kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman di salah satu sisi di lembah salak, tapi bukan hilang beneran yah, Cuma perjalanan menuju curug  yang biasa tapi melalui jalur yang tidak biasa. Perjalanan berawal dengan kejenuhan saya yang sudah lama tidak berkunjung ke tempat yang hijau-hujau. Berhubung weekend sehabis lebaran masih suasana liburan dan memulai honeymoon trip, sekalian silaturahmi ke salah satu teman yang ada di Salak, jadilah saya dan suami berangkat tanpa persiapan apa-apa.

I take the random picture of strangers

Perjalanan dimulai jam 2 siang dari Jakarta menuju desa Tenjolaya. Biasanya kalo ke Salak saya selalu ke daerah Pasir Reungit karena disana banyak Curug dan juga jalur menuju kawah ratu. Di desa Tenjolaya ini saya baru 2 kali kesana, ke salah satu tempat camping dan curug juga yaitu di Arca Domas. Nah, salak ini kan terkenal banget dengan banyaknya Curug jadi saya dan suami mencoba untuk explore lebih banyak lagi curug yang ada disana.

Monday, July 9, 2018

Finally the Day 12/05/2018

Adalah sebuah moment yang mengharukan ketika akhirnya status pacaran naik pangkat menjadi –Menikah-. Setelah melalui segala macam drama akhirnya sah juga.

And here it was.. the day when I am officially become a wife :) 


Jujur gue sempet pusing dengan segala persiapan, karena literally ngurusin semuanya berdua doang, yaa walaupun sedikit banyak dibantuin tapi yang make sure everything already set was me. Gue yang bikin list, gue yang follow up kesana kemari, sampe H-3 baru ngeh kalo belom sewa jasa buat hena. Jadilah ngerepotin Ica adenya Faaiq buat nyari henna art yang lokasinya di Bekasi. Gue dan faaiq? Well kita bahkan H-4 masih ngantor karena jadwalnya closing bulanan. 

Wedding Preparation – Undangan


Next undangan. Jadi ini banyak banget loh yang nyaranin gue buat print undangan di Pasar Tebet, selain murah disana juga banyak pilihannya. Well, I am not into ‘banyak pilihan’ person. Gue sangat tidak mau ribet jika harus ke suatu tempat untuk memilih satu item sedangkan pilihan yang disana banyak sekali so I didnt follow their recommendation but thank you anyway.  



Jadi dimana gue cetak undangan?. Bagi yang tinggal di daerah Salemba dan sekitar, tentu sudah tidak asing dengan daerah Percetakan Negara. Karena gue tinggal di Salemba, I was thinking ngapain jauh-jauh ke Tebet dan akhirnya pas weekend gue dan Faaiq muter-muter di sekitar Percetakan Negara untuk survey harga dulu. Ternyata disini banyak banget loh pilihannya, not to mention kita juga sampe nyari ke daerah Kalibiru sih di Senen dan masih sedikit lebih mahal dari yang daerah Salemba walaupun designnya sama.

Wedding Preparation – Seserahan

Untuk seserahan ini saran gue baiknya dicicil untuk membelinya, karena ternyata kalau dihitung-hitung lumayan juga pengeluaran untuk seserahan ini. Karena gue orangnya gamau rempong dan gaenakan, untuk seserahan gue bilang Faaiq kalo serahin aja semuanya ke gue. Karena nantinya gue yang akan makai dan pasti semuanya sesuai selera gue. Dari awal untuk rencana pernikahan ini gue dan Faaiq nabungnya bareng, jadi untuk hal apapun baiknya kami patungan sama-sama (kecuali mahar pure dari Faaiq). Berikut gue kasih list seserahan yang gue beli di bawah ini (tidak mencantumkan merk dan harga). 



Oh iya, untuk hiasan dan kotak seserahannya, beruntunglah gue punya Ibu calon mertua yang berjiwa seni tinggi, jadi semua designya gue serahin ke ibu. Saran juga kalau bisa sebelum dibeli semuanya di list dulu dan di budgetin harganya, Alhamdulillah gue dapet harga semua sesuai bahkan ada yang lebih murah dari budget yang di tentuin, ya namanya juga pesta dengan budget rendah, jadi semua di akalin biar tetap aman.