Karena saya lagi pusing belum
sempet jalan-jalan, daripada blog kosong sebulanan waktunya untuk mengisi blog
ini dengan cerita lain. Memang blog ini bukan khusus jalan-jalan sebenarnya.
*Tarik nafas
Oke, untuk pertama kalinya
saya akan mencoba menulis di blog ini tentang buku. Lebih tepatnya review buku
Serial Supernova terakhir karya Dee “Intelegensi Embun Pagi”.
Prolog
Pertama kali kenal Dee memang
saya lebih dahulu tahu Supernova yang pertama. Cukup telat, saya membaca
Supernova yang pertama pas SMA sekitar tahun 2007 sedangkan tahun terbit KPBJ
itu tahun 2001. Karena memang tertarik dengan bahasanya yang cukup berat dan
jalan cerita yang sama sekali berbeda dengan novel-novel sebelumnya yang saya
baca akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan baca novel berikutnya yaitu
akar dan petir yang juga sudah terbit pada tahun 2002 dan 2004. Karena memang
sudah jatuh cinta pada karya-karya Dee sayapun memburu semua karya-karyanya
yang sudah terbit yaitu Filosofi Kopi Rectoverso serta Perahu Kertas yang
terbit pada tahun 2009 dan Madre yang terbit tahun 2011.
Selama menunggu saya sangat
penasaran dengan kelanjutan ceritanya, apakah Dee akan berhenti sampai
Supernova 3 dan akankah dilanjutkan lagi. Akhirnya pertanyaanpun terjawab
dengan lahirnya supernova ke 4 yaitu Partikel pada tahun 2012 (7 tahun
menunggu), disusul dengan gelombang tahun 2014 sehingga penantian sayapun
berakhir pada tahun ini dengan releasenya Intelegensi embun pagi.
Intelegensi Embun Pagi
Damn! Kata pertama yang
terloncat begitu saja dari mulut saya ketika membaca halaman terakhir buku ini.
Jujur, dari ke – 6 buku Serial Supernova buku ini menurut saya yang paling
mengaduk-ngaduk emosi.
Letupan-letupan setiap halaman
berhasil membuat saya terpikat dan memaki-maki Dee kenapa bisa membuat buku
seapik dan se-epic ini. Namun, halaman terakhir tadi pula yang membuat saya
kecewa karena menurut saya endingnya masih menggantung.
Berikut beberapa hal yang bisa
saya simpulkan dari buku yang tebalnya 700an halaman ini:
1. Seperti
yang Dee bilang buku ini memang menggenapkan kepingan-kepingan Supernova sebelumnya.
Namun terlalu banyak tokoh utama disini sehingga pergantian-pergantian plot
terlalu cepat. Jujur saya sempat lost dibeberapa halaman.
2. Gio
yang di Supernova satu cuma jadi tokoh pemanis Diva ternyata merupakan seorang
Harbinger/Peretas , malah termasuk peretas penting berkode Kabut merupakan
peretas Kunci yang kelak menjadi pasangan Zarah yang berkode Partikel sebagai
Peretas Portal.
3. Alfa,
merupakan peretas inti atau yang mendesain Asko merupakan peretas mimpi yang berkodel
Gelombang. Bodhi merupakan peretas kisi dengan kode Akar. Elektra peretas memori
berkode Petir. Dan nanti akan lahir anak Gio dan Zarah yang akan menjadi
Peretas Puncak berkode permata.
4. Yang
membuat saya cukup surprise ternyata Firas ayahnya Zarah juga merupakan Peretas
namun berasal dari gugus yang berbeda. Firas akhirnya di konversi menjadi
Sarvara oleh Simon (yang ternyata adalah Sarvara). Nah, ini menurut saya cukup
kejam karena Firas yang merupakan tokoh inti di Partikel yang membuat Zarah
keliling dunia hanya untuk menemukan jawaban tentang keberadaan ayahnya ini di
IEP dengan “kejamnya” Dee meniadakannya.
5. Ishtar
ternyata seorang Sarvara. Another surprise ternyata bu Sati juga merupakan
Sarvara untuk Elektra.
6. Sulit
untuk menerima kalau Diva yang di KPBJ merupakan tokoh inti ternyata di IEP ini
hanya menjadi tokoh figuran. Diva disini dijelaskan merupakan seorang Peretas
yang diusir dari gugusnya.
7. Dimas
dan Reuben hanya jadi pemanis di IEP ini.
8. Rana
dan Ferre juga seorang peretas, namun Rana sama sekali tidak dibahas lagi di
IEP seolah perannya sangat tidak penting. Ferrepun hanya masuk di beberapa
kepingan.
9. Bong/Chandra
ternyata juga seorang peretas dengan kode Bulan.
10. Alfa
terbunuh kemudian digantikan Toni/mpret yang ternyata juga seorang Peretas dari
gugus kandara. Mpret berkode Fonix.
11. Nah,
menurut saya sepertinya akan ada lagi kelanjutan dari serial ini. Karena di
Portal tempat mereka bertarung merupakan hari Penerobosan yang bersamaan dengan
siklus berubahnya magnet bumi. Setelahnya akan ada lagi hari pembebasan namun
tidak dijelaskan lagi lebih detail.
12. Di
endingpun dijelaskan Peretas puncak (Anaknya Gio dan Zarah) akan “bangun” saat
usianya 17 tahun.
Intinya ya seperti yang
diatas, terlalu banyak adegan-adegan dan istilah-istilah yang susah saya
gambarkan.
Namun terlepas dari semua yang
saya sebutkan diatas, Supernova merupakan mahakarya terbaik yang pernah saya
baca. Dee mengemas sangat apik dengan riset yang tidak sebentar. Unsur-unsur
science, spiritual, agama, percintaan dan nilai-nilai kehidupan dikemas dengan
bahasa khas Dee. Tidak mudah menulis semua itu tanpa imajinasi yang luar biasa
gilanya. 15 tahun, waktu yang tidak lama untuk sebuah mahakarya segila
Supernova.
Ya, saya sepaham dengan tulisan ini. Bahkan, tokoh yang tadinya dianggap mampu menyelesaikan cerita, keberadaannya minim, tidak menjelaskan banyak hal. At least, iep bikin saya gemas dan emosi saya tak karuan :").
ReplyDeleteHai erna, terima kasih sudah mampir :)
DeleteIya paling kesel tetep sih diva ama viras. diva yang di supernova 1 jadi bintang utama di IEP cuma mampir doank. firas yang dicari 12 tahun sama zarah endingnya dibikin begitu.
tapi at least masih ada novelis indonesia yang kepikiran bikin novel seapik Dee :)
Ralat sosok gio itu tidak ada diserial supernova pertama sosok gio muncul di serial supernova kedua tolong di ralat lagi tulisan anda terimakasih.
ReplyDeleteHai terima kasih sudah mampir :)
DeleteGio ada di novel pertama kok sebagai pelanggan tetap Diva, dan satu2nya pelanggan yang dispesialkan Diva. Silahkan baca lagi mas novelnya :)
Setuju banget sama review nya ini bener2 menguras emosi campur aduk, meskipun babak dari supernova sudah selesai kita doakan saja semoga masih ada kelanjuta cerita dari petualangan genk gugus asko ini
ReplyDeleteHai terimakasih sudah mampir :)
DeleteAmin, harusnya sih memang ada kelanjutannya karena di ending buku juga seperti biasa Dee menulis akhir adalah awal yang baru. Tapi katanya sih bukan supernova lagi judulnya. :)
Sepakaaat.Semesta yg diciptakan Dee sangatlah luas. Ceritanya pasti akan berlanjut.Asco msh akan berjuang smpai hr pembebasan.Percepatan yg diinginkan Gugus Kandara pasti jg akan trcapai. Mungkin pertemuan Bulan dan Ksatria akn mengawali cerita baru. Cerita hidup Akar jg msh msh misteri. Permata cepatlah turun dan Gelombang cepatlah lahir kembali.
ReplyDeleteSepakaaat.Semesta yg diciptakan Dee sangatlah luas. Ceritanya pasti akan berlanjut.Asco msh akan berjuang smpai hr pembebasan.Percepatan yg diinginkan Gugus Kandara pasti jg akan trcapai. Mungkin pertemuan Bulan dan Ksatria akn mengawali cerita baru. Cerita hidup Akar jg msh msh misteri. Permata cepatlah turun dan Gelombang cepatlah lahir kembali.
ReplyDeleteHai Miranti terima kasih sudah mampir :)
DeleteIya masih ada hari pembebasan yang belum dibahas Dee secara detail. Paling gasabar sih nunggu permata, penasaran seperti apa Dee bakal menggambarkan peratas yang lahir dari dua peretas :)
Deal with it. Saya juga baru saja menamatkan IEP tadi malam. Walaupun semua misteri dari KPBJ, akar, petir, partikel, dan gelombang terkuak dalam satu buku saja tapi cara pengemasan Dee yang bikin saya takjub dan ingin terus membaca walaupun mata sudah ga kuat. Saya juga berharap masih ada kelanjutan lagi dari cerita ini. Hari pembebasan, peretas puncak, permata, peran diva yang belum sempurna terkuak, pertemuan Bong dengan Ferre di bagian akhir serta anggota gugus kandara yang masih menggantung terlalu sayang buat dilewatkan begitu saja. :)
ReplyDeleteHalo, terima kasih sudah mampir :)
Deleteiyaa IEP memang luar biasa dikemas oleh Dee dengan sangat baik. Iya berdoa aja memang ada kelanjutannya.:)
Jempoooolll.. permata belum hadir, kalden bilang, permata akan sadar 17 thn lagi. wtf... gue fikir ini emang serial terakhir dari sekuel supernova, dan setelah ucapan kalden barusan gue jadi ragu hahaha
ReplyDeleteHalo faiz, terima kasih sudah mampir :)
Deletekalo serial supernova sih memang berakhir di IEP, tp kemungkinan dee ttp melanjutkan ceritanya namun di judul yang lain, gasabar nunggu sih gue haha
baru kemarenn nyelesain IEP , walupun sedikit pusing dengan kata-kata (aneh & asing)tapi ahirnya selesai juga dann ahirnya lengkap sudah koleksi ke -6 supernova di rak buku ku...he he he
ReplyDeletesaya baca beberapa kali semua serinya baru benar2 ngerti :D
ReplyDeletesori mba melissa, terus terang sy blm selesai baca, dan "review" mba isinya spoiler semua, hehe...
ReplyDeletemaka saran saja, dikasih lah spoiler seperti di forum2. atau kalau tidak memungkinkan, dikasi tulisan gede2 capslock warna merah "MENGANDUNG SPOILER".
sekalian diulik lagi, "review" itu tujuannya utk dibaca siapa? yang sudah baca juga, dengan tujuan diskusi, atau untuk yang belum (dan belum selesai) baca, dengan tujuan menarik minat lebih dalam untuk menyelesaikan membaca?
ingat kejadian pas premier starwars desembr 2015 kemarin? ada antrian orang yang mau nonton, tahu2 ada seorang pemuda yang habis nonton teriak "Kylo Ren is Han's son, and Han Solo will be dead!" Hasilnya? pemuda itu digebugi sampai masuk ICU :D
Halo Amrih,
Deletemaaf sebelumnya itu di judul kan bisa tahu judulnya "Review Supernova "Intelegensi Embun Pagi" - spoiler -" kurang jelas yaah? itu kan udah ditulis spoiler :) jadi sebelum komen baca dulu baik2 judulnya. lagian blog ini blog pribadi dan terserah dong ya mau nulis apa :) jadi lain kali kalo gamau kena spoiler liat dulu yah baca baik-baik judulnya. BTW terima kasih sudah mampir :)
ada kemungkinan g akan dibuat buku lanjutan seri supernova ini...mengingat endingnya agak ngegantung
ReplyDeleteperetas puncak itu ada di setiap gugus kan y...klo iya, berarti udah pernah ada beberapa peretas puncak yg hidup di bumi n entah gmn nasibnya
yg kedua, saya tertarik sama pertanyaan bodhi ke kell, ttg siapa orangtuanya...
kemungkinan sih memang ada kelanjutannya, tapi judunya bukan supernova lagii.
Deletememang benar masih banyak hal-hal yang menggantung yang masih dipertanyakan. semoga penantian pembaca gasia-sia. Berdoa aja semoga kelanjutannya segera di bikin Dee :)
gaspol terus ceritanya , pas baca kaya ga di kasih kesempatan bwat berhenti.
ReplyDeleteiyaaa, bikin penasaran teruuusss
DeleteW sebenernya udah mencium gelagat gelagat terpinggirkannya diva, trus utamanya gio, lagi posisinya mpret yang strategis sejak awal. Menurutku emang firas itu ada untuk memancing zarah kemana mana, sehinggga gak heran juga kalau dibelakang dia mati. Eh kayaknya emang ada terusannya sih, soalnya si Firas dijadikan sarvara ama trio sarvara.. mungkin dia akan jadi musuh besar anaknya gia dan zarah kelak
ReplyDeleteW sebenernya udah mencium gelagat gelagat terpinggirkannya diva, trus utamanya gio, lagi posisinya mpret yang strategis sejak awal. Menurutku emang firas itu ada untuk memancing zarah kemana mana, sehinggga gak heran juga kalau dibelakang dia mati. Eh kayaknya emang ada terusannya sih, soalnya si Firas dijadikan sarvara ama trio sarvara.. mungkin dia akan jadi musuh besar anaknya gia dan zarah kelak
ReplyDeleteW sebenernya udah mencium gelagat gelagat terpinggirkannya diva, trus utamanya gio, lagi posisinya mpret yang strategis sejak awal. Menurutku emang firas itu ada untuk memancing zarah kemana mana, sehinggga gak heran juga kalau dibelakang dia mati. Eh kayaknya emang ada terusannya sih, soalnya si Firas dijadikan sarvara ama trio sarvara.. mungkin dia akan jadi musuh besar anaknya gia dan zarah kelak
ReplyDeleteHalo, kak
ReplyDeletePermisi, salam kenal, nama saya Eka Nur'Aini
mahasiswa semester 8 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang angkatan tahun 2014.
semester ini saya mengambil mata kuliah skripsi dimana bahan kajian saya adalah resepsi pembaca terhadap novel Intelegensi Embun Pagi karya Dewi Lestari.
saya memohon ijin menggunakan ulasan anda untuk dijadikan data dalam skripsi saya, selain itu saya juga meminta tolong kepada saudara semoga berkenan mengisi data berikut sebagai bahan tambahan untuk skripsi saya.
Nama (memohon semoga dapat diisi dengan nama asli, walaupun sekedar nama panggilannya):
usia:
jenis kelamin
pendidikan terakhir:
pekerjaan:
pengalaman buku bacaan (novel atau buku sastra):
asal daerah:
pesan ini saya buat dengan sejujurnya dan semoga niat baik ini juga dapat ditanggapi dengan baik. saya mohon maaf jika mengganggu dan ada yang salah, serta berterima kasih atas perhatiannya