Trip kali ini, trip dakakan yang kurang direncanakan. Untuk
kali ini saya sangat mensyukuri profesi saya sebagai auditor dan daerah asal
saya sebagai orang minang. Kenapa? Pertama, keuntungan sebagai auditor tentu
sudah pasti saya bisa memanfaatkan waktu untuk jalan-jalan diluar kota ditempat
klien saya berada. Karena memang beberapa trip saya sebelumnya disponsori oleh
klien-klien yang saya audit haha. Kedua, saya bersyukur terlahir dari suku
minang yang memang sudah sangat terkenal dengan istilah “merantau”. Orang
minang ada dimana-mana, dan kali ini kebetulan sekali saya punya saudara dekat
yang sekarang berdomisili di Purwokerto yang tidak terlalu jauh dari Pekalongan
tempat klien yang saya audit. Tidak membuang-buang waktu dan kesempatan
seminggu lebih waktu yang saya punya diklien saya manfaatkan sebaik mungkin.
Semua pekerjaan saya selesaikan secepatnya, akhirnya saya mendapat bonus libur
5 hari (termasuk sabtu minggu) untuk saya habiskan dengan jalan-jalan dan
silaturrahmi ke rumah saudara saya yang di Purwokerto. Berangkat.
Di Purwokerto, yang terletak di kaki Gunung Slamet cuacanya
kurang lebih sama dengan di Solok kampung halaman saya. Cuaca dingin dan
suasana desa yang masih hening sangat cocok sekali dimanfaatkan untuk menghilang
sejenak dari dunia kerja. Saudara saya yang di Purwokerto ini adalah abang
sepupu saya yang sudah sangat dekat dengan saya dari kecil yang sekarang sudah
punya istri dan satu orang anak di Purwokerto.
Karena memang tujuan saya kesini untuk silaturahmi sekaligus
jalan-jalan, jadilah saya merengek untuk minta diantar kemana-mana. Dan
destinasi pertama kali ini adalah Baturraden, salah satu wisata alam terkenal
di kaki Gunung Slamet.
Sebelumnya saya sudah mendengar tempat tersebut yang
terkenal dengan mitosnya. Banyak sekali mitos-mitos di tempat ini salah
satunya yang paling terkenal adalah jika kalian pergi ke Baturraden dengan
pasangan kalian, maka hubungan kalian tidak akan berlanjut atau putus.
Berhubung saya tidak punya pacar, dan pergi ke sana dengan abang saya jadilah
saya dan abang saya langsung berangkat sore harinya. Dari Purwosari (desa
tempat tinggal abang saya) ke Baturraden hanya membutuhkan waktu 15 menit naik
motor.
Sore hari merupakan waktu yang tepat untuk berkunjung ke
Baturraden. Cuaca dingin dan sedikit berkabut tentu merupakan kombinasi
sempurna untuk menghabiskan waktu. Entrance fee-nya juga Cuma IDR 7.500 per
orang. Sangat murah.
Selamat datang di Baturraden
Terdapat banyak spot-spot bagus yang bisa dikunjungi disini,
diantaranya air mancur, pemandian air panas, air terjun, sepeda air, tempat
terapi ikan, water boom dan lain-lain. Dari satu tempat ke tempat lain
dihubungkan dengan anak-anak tangga. Tempatnya yang sangat luas membutuhkan
waktu dan tenaga ekstra untuk bisa mengunjungi spot yang tersedia. Tapi jangan
khawatir, bagi anda yang tidak mau terlalu capek untuk berkeliling, taman
wisata baturraden menyediakan miniature pesawat terbang yang didalamnya diputar
gambar-gambar tempat wisata disana dan bisa dinikmati dalam waktu 15 menit
cukup dengan membayar IDR 5.000 per orang. Tapi tentu saja sensasinya akan jauh
berbeda dengan mengunjingi langsung tempat-tempat tersebut. Saya dan abang saya
mengitari tempat tersebut dimulai dari sisi kanan.
Setelah puas berkeliling-keliling, kamipun memasuki area
pemandian air panas. Pancuran tilu, untuk memasuki tempat tersebut dikenakan
biaya tambahan IDR 8.000 per orang. Saya tidak merasa rugi karena apa yang akan
saya temui disana membuat saya merasa sangat puas.
Pancuran tilu ini merupakan pemandian air panas belerang
yang konon katanya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Selanjutnya,
masih ada sebuah spot yang masih berada di lokasi pancuran tilu yaitu pancuran
tujuh. Namun untuk kesana membutuhkan perjuangan, karena jarak antara pancuran
tilu dengan pancuran tujuh sekitar 2 KM menaiki anak tangga berlumut yang
curam. Dikelilingi dengan pohon-pohon yang masih rindang seperti berada
ditengah hutan, karena cahaya mataharipun tidak begitu terlihat. Awalnya saya
dan abang saya mencoba naik, namun baru setengah jalan abang saya minta turun
karena sudah tidak kuat dan sudah terlalu sore.
Pancuran Tilu
Hutan Menuju Pancuran Tujuh
Setelah kembali turun, kami memutuskan istirahat sebentar
disebuah spot dengan view air terjun dan jempatan. Dan lanjut ke spot-spot
berikutnya.
Tempat ini sangat recommended untuk acara keluarga, karena
banyak spot-spot bagus yang bisa dikunjungi bersama keluarga.
Selamat Jalan, Sampai Jumpa Kembali
Terima kasih Bang Andri untuk trip kali ini J
Purwokerto, June 25 2014
No comments:
Post a Comment