Cinta tanpa syarat itu memang nyata adanya.
Disini saya akan bercerita tentang perjuangan sepasang Suami istri yang
menginginkan kehidupan anaknya lebih baik daripada kehidupan mereka. Sang Suami
hanya lulusan SMP, walaupun melanjutkan ke jenjang STM (Sekolah Teknik
Menengah) namun Beliau tidak mendapatkan ijazah disana karena berhenti di
tengah jalan. Beliau yang terlahir dari keluarga yang lumayan berada memutuskan
untuk melanjutkan bengkel yang sudah berdiri semenjak beliau SMP. Tidak banyak
protes dari Ayah beliau karena beliau merupakan anak laki-laki satu-satunya
dari 10 bersaudara. Sang istri anak ke-4 dari 6 bersaudara yang terlahir dari
keluarga pas-pasan. Beliau di sekolahkan tantenya sampai SMA namun tidak sampai
lulus. Sama seperti sang Bapak, beliau juga hanya mempunyai Ijazah SMP. Singkat
cerita, mereka memutuskan menikah. Pernikahan yang awalnya ditentang keluarga
sang suami karena perbedaan latar belakang keluarga. Sang suami memutuskan
untuk mengajak istrinya merantau ke Jakarta, melepas semua harta orangtuanya
dan berjuang dari awal lagi dengan sang istri. Jadi supir angkot, supir taksi
dan segala macam akhirnya dilakoni sang suami agar bisa menafkahi istri.
Labels
- Jawa (63)
- Mountain (30)
- Sumatera (9)
- Bali (8)
- Personal (8)
- Wedding Preparation (7)
- Cheesy Post (6)
- South Korea (6)
- Cerpen (4)
- Kep. Seribu (4)
- Kalimantan (3)
- Kep. Riau (3)
- Banten (2)
- Jakarta (2)
- Review Buku (2)
- Sharing (2)
- About (1)
Sunday, July 22, 2018
Wednesday, July 18, 2018
Honeymoon Part 1 Let’s Get Lost di Lembah Salak
Sesuai judul kali ini saya akan
bercerita tentang pengalaman di salah satu sisi di lembah salak, tapi bukan
hilang beneran yah, Cuma perjalanan menuju curug yang biasa tapi melalui jalur yang tidak
biasa. Perjalanan berawal dengan kejenuhan saya yang sudah lama tidak
berkunjung ke tempat yang hijau-hujau. Berhubung weekend sehabis lebaran masih
suasana liburan dan memulai honeymoon trip, sekalian silaturahmi ke salah satu
teman yang ada di Salak, jadilah saya dan suami berangkat tanpa persiapan
apa-apa.
Perjalanan dimulai jam 2 siang
dari Jakarta menuju desa Tenjolaya. Biasanya kalo ke Salak saya selalu ke
daerah Pasir Reungit karena disana banyak Curug dan juga jalur menuju kawah
ratu. Di desa Tenjolaya ini saya baru 2 kali kesana, ke salah satu tempat
camping dan curug juga yaitu di Arca Domas. Nah, salak ini kan terkenal banget
dengan banyaknya Curug jadi saya dan suami mencoba untuk explore lebih banyak
lagi curug yang ada disana.
Monday, July 9, 2018
Finally the Day 12/05/2018
Adalah sebuah moment yang
mengharukan ketika akhirnya status pacaran naik pangkat menjadi –Menikah-.
Setelah melalui segala macam drama akhirnya sah juga.
And here it was.. the day when I
am officially become a wife :)
Jujur gue sempet pusing dengan
segala persiapan, karena literally ngurusin semuanya berdua doang, yaa walaupun
sedikit banyak dibantuin tapi yang make sure everything already set was me. Gue
yang bikin list, gue yang follow up kesana kemari, sampe H-3 baru ngeh kalo
belom sewa jasa buat hena. Jadilah ngerepotin Ica adenya Faaiq buat nyari henna
art yang lokasinya di Bekasi. Gue dan faaiq? Well kita bahkan H-4 masih ngantor
karena jadwalnya closing bulanan.
Wedding Preparation – Undangan
Next undangan. Jadi ini banyak banget loh yang nyaranin gue
buat print undangan di Pasar Tebet, selain murah disana juga banyak pilihannya.
Well, I am not into ‘banyak pilihan’ person. Gue sangat tidak mau ribet jika
harus ke suatu tempat untuk memilih satu item sedangkan pilihan yang disana
banyak sekali so I didnt follow their recommendation but thank you anyway.
Jadi dimana gue cetak undangan?. Bagi yang tinggal di daerah
Salemba dan sekitar, tentu sudah tidak asing dengan daerah Percetakan Negara.
Karena gue tinggal di Salemba, I was thinking ngapain jauh-jauh ke Tebet dan
akhirnya pas weekend gue dan Faaiq muter-muter di sekitar Percetakan Negara untuk
survey harga dulu. Ternyata disini banyak banget loh pilihannya, not to mention
kita juga sampe nyari ke daerah Kalibiru sih di Senen dan masih sedikit lebih
mahal dari yang daerah Salemba walaupun designnya sama.
Wedding Preparation – Seserahan
Untuk seserahan ini saran gue baiknya dicicil untuk
membelinya, karena ternyata kalau dihitung-hitung lumayan juga pengeluaran
untuk seserahan ini. Karena gue orangnya gamau rempong dan gaenakan, untuk
seserahan gue bilang Faaiq kalo serahin aja semuanya ke gue. Karena nantinya gue
yang akan makai dan pasti semuanya sesuai selera gue. Dari awal untuk rencana
pernikahan ini gue dan Faaiq nabungnya bareng, jadi untuk hal apapun baiknya
kami patungan sama-sama (kecuali mahar pure dari Faaiq). Berikut gue kasih list
seserahan yang gue beli di bawah ini (tidak mencantumkan merk dan harga).
Oh iya,
untuk hiasan dan kotak seserahannya, beruntunglah gue punya Ibu calon mertua
yang berjiwa seni tinggi, jadi semua designya gue serahin ke ibu. Saran juga
kalau bisa sebelum dibeli semuanya di list dulu dan di budgetin harganya,
Alhamdulillah gue dapet harga semua sesuai bahkan ada yang lebih murah dari
budget yang di tentuin, ya namanya juga pesta dengan budget rendah, jadi semua
di akalin biar tetap aman.
Subscribe to:
Posts (Atom)