Tuesday, May 10, 2016

Pendakian Gunung Slamet Via Bambangan

Akhirnya, setelah hampir tiga bulan vakum dari jalan-jalan bertemu juga dengan long weekend di bulan Mei. Naik gunung merupakan pilihan yang tepat mengisi long weekend tersebut. Pilihan pertama jatuh pada Merbabu karena memang saya dan teman-teman yang lain masih penasaran dengan Merbabu. Sebulan sebelum long weekend kita semua sudah sibuk mencari tiket kereta namun full booked. Akhirnya kami memilih alternatif ke 2 yaitu gunung Slamet karena kami cuma bisa dapat tiket kereta ke Purwokerto.

View dari Pos 1 Pondon Gembirung


Rabu, 4 Mei 2016

Berangkat dari Jakarta menggunakan kereta Serayu pagi (satu-satunya kereta yang masih tersedia banyak bangku kosong), 12 jam perjalanan cukup melelahkan. Tim Slamet (Saya, Faaiq, Aldo, Mangku, Tyo, Mellie) formasinya masih sama dengan tim Sumbing tapi kurang 1 orang (Dira) karena mendadak ada urusan. Jadilah kami berangkat 6 orang dari Jakarta.

Stasiun Senen


Dari stasiun Purwokerto menuju basecamp jalur Bambangan kami berangkat menggunakan elf (biaya dan cp menyusul di detail). Sekitar 1-2 jam perjalanan akhirnya sampai juga di basecamp sekitar jam 11 malam.

Kami memutuskan untuk  berangkat subuh karena memang menghindari berjalan malam. Dan bisa istirahat dulu di basecamp sebelum memulai pendakian. Jalur Bambangan ini merupakan jalur umum yang dipakai untuk mendaki. Karena memang kami mendaki saat long weekend, hari rabupun basecamp sudah penuh dengan pendaki lain.

Kamis, 5 Mei 2016

Jam setengah 6 pagi berangkat dari basecamp. Disini kondisi saya sempat drop. Saya tidak bisa tidur semalaman karena sinus saya kambuh saat di basecamp. Jadilah pendakian kali ini merupakan pendakian saya yang paling parah dan melelahkan.

Basecamp – Pos 1 Pondok Gembirung

Dari basecamp menuju pos 1 kita akan melewati gerbang dengan tulisan “Gerbang Pendakian Gunung Slamet”. Dari plang tersebut ambil jalur kanan melewati ladang warga. Setelah melewati ladang terdapat hutan pinus. Jalur terus menanjak. 

Gerbang Pendakian


Sebelum pos 1 terdapat warung-warung yang bisa dipakai untuk istirahat. Dari warung track masih terus menanjak melewati hutan pinus. Normaly, dari basecamp menuju pos 1 memakan waktu 2 jam. 

Tapi karena saat pendakian kondisi saya drop, saya butuh 3 jam sendiri menuju pos 1. View dari pos 1 sudah sangat bagus. Di pos 1 ini terdapat sebuah pondok untuk pendaki beristirahat. Di pos 1 juga terdapat warung.

Shelter di Pos 1

Depan Warung Pos 1


Pos 1 – pos 2 Pondok Walang

Pos 2 Pondok Walang sudah memasuki ketinggian 2256 MDPL. Dari pos 1 menuju pos 2 jalur setapak yang semakin semakin menanjak melewati hutan basah. Dari pos 1 menuju pos 2 normalnya juga kurang lebih 2 jam. Dan lagi-lagi saya membutuhkan waktu 3 jam menuju pos 2. Di pos 2 rasanya saya sudah sangat drop karena kurang tidur sehingga saya istirahat cukup lama. 4 orang tim saya sudah duluan naik ke atas. Saya, Faaiq dan Mangku paling belakang. View pos 2 masih hutan. Oh iya, di pos 2 juga ada beberapa warung.

Warung di Pos 2

Track menuju pos 3



Pos 2 – Pos 3 Pondok Cemara

Dari pos 2 menuju pos 3 jalur semakin menanjak. Jalur masih hutan dan jalan setapak. Dari pos 2 ke pos 3 kondisi saya sudah mulai stabil karena di pos 2 sempat dikasih kopi pahit tanpa gula oleh Faaiq. Kopinya lumayan membantu sehingga efek tidak tidur semalaman sudah tidak begitu berasa. 1-1,5 jam waktu yang dibutuhkan untuk menuju pos 3. Pos 3 masih view hutan dan juga ada warga yang buka warung di pos 3.

Warung di Pos 3


Pos 3 – Pos 4 Samarantu

Pos 3 menuju pos 4 jalur masih sama-sama menanjak. Bagi yang sudah pernah ke Slamet pasti tahu kenapa pos tersebut dinamakan Samarantu. Katanya sih di pos 4 memang ada penunggunya. Pos 3 menuju pos 4 membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit. Pos 4 ini masih ditengah-tengah hutan dan terdapat beberapa pohon-pohon besar yang tumbang.

Pos 4

Pos 4 Menuju Pos 5



Pos 4- pos 5 Samyang Rangkah

Dari pos 4 menuju pos 5 tidak terlalu jauh. Sekitar 30 menit menuju pos 5. Namun disini saya kembali drop. Kaki kanan saya kram sehingga saya kembali istirahat lama di jalur menuju pos 5. 30 menit yang harusnya sampai namun karena saya istirahat lama jadilah saya dan Faaiq sampai setelah 2 jam. Di pos 5 ini sangat ramai karena dekat dengan sumber air. Di pos 5 juga banyak warga yang jualan dan juga terdapat satu bangunan untuk pendaki istirahat. Karena sudah jam 4 sore saya dan teman yang lain memutuskan untuk memasak dulu di pos 5. Sedangkan Aldo disusul Mellie sudah duluan ke pos 7 untuk mencari lapak mendirikan tenda karena memang kondisi saat itu semua pos penuh oleh tenda pendaki lain.

Di dalam Shelter Pos 5


Pos 5 – Pos 6 Samyang Ketebonan

Setelah shalat Magrib, sekitar jam 7 malam kamipun menyusul Aldo dan Mellie ke pos 7. Dari pos 5 ke pos 6 jalur semakin menanjak tapi jaraknya tidak terlalu jauh. Plang petunjuk pos 6 tidak terlalu terlihat dan tidak seluas pos-pos lainnya. 30 menit dari pos 5 menuju pos 6.

Pos 6 – Pos 7 Samyang Kendit

Pos 7 merupakan pos yang ideal untuk mendirikan tenda. Di pos 7 ini ketinggiannya sudah 3040 MDPL. Dan disini kita juga bisa menikmati sunrise. Selain itu dari pos 7 tidak terlalu jauh untuk summit. Di pos 7 juga terdapat 1 bangunan untuk istirahat. Dibangunan tersebut juga ada warga yang berjualan. Sekitar jam 8 malam sayapun sampai di pos 7. Ini merupakan pendakian saya yang paling parah. Dari pos 1 ke pos 7 saya membutuhkan waktu 14 jam (termasuk istirahat) :) -__-.

Shelter pos 7


To be continued






No comments:

Post a Comment