Sunday, April 6, 2014

Jatuh...

Jatuh..
Aku bertanya pada hujan
Dalam nada yang tercipta
Pada aroma tanah yang menempa pagi
Apakah kamu sakit? Saat tubuhmu terhempas terhadap tanah?
"Tidak.. Aku suka setiap kali menyentuh tanah
Aku berterima kasih kepada awan
Yang menetaskanku hingga aku kembali
Keharibaan sang laut"

Dan lagi jatuh..
Aku bertanya kepada daun
Dalam warna subuh yang menyentuh
Saat sang Venus menyerah untuk bertahan diufuk timur
Tidakkah kau pilu disaat angin menjatuhkanmu?
"Tentu saja tidak..
Aku hanya sakit saat ulat menggerogotiku
Tidakkah kau tahu aku mengagumi angin?
Aku terpesona tiap kali dia lembut membelaiku
Hingga perlahan aku melayang dan yaa..
Tanahlah dimana tempat seharusnya aku berada"

Lalu hujan dan daun menanyaiku
"Apakah kau sakit disaat kau jatuh?"
Yaa tentu saja.. kau tahu semua berawal dari hati
Hatiku jatuh dan itu sakit sekali. Kalian tahu karena apa?
Karena aku jatuh tanpa ada yang menyambutku
Aku jatuh bukanlah jatuh terhadap tanah
Aku terhempas bukanlah terhempas terhadap pasir
Namun senja.. dialah yang membuat hatiku jatuh
Yang hanya bisa aku pandang
Sebelum malam menutupi wajah senja karena malu
Yang hanya kunikmati jingganya
Dari bumi.. dimana tempat aku berpijak

Aku mencintai senja
Dan aku tahu.. Cinta seperti ini tak akan bermakna
Cukup hanya ada aku dan luka
Karena nyata hanya sekedar mimpi
Dan mimpi hanya sekedar ilusi
Dan kalian.. kau daun dan hujan
Nikmatilah jatuhmu

Gabriella Melisa
Jakarta,
Wednesday, August 21, 2013
10:55 pm

No comments:

Post a Comment